Rabu, 25 Januari 2017

#10DaysKF Day 8


#10DaysKF


Day 8. Sebutkan 5 fakta yang berlawanan dengan 5 opini orang lain tentang dirimu!


The Real Me and Not

Pendapat orang tentang saya yang sebenarnya tidak berjalan lurus dengan kenyataan. Bukan karena saya sosok yang misterius, tapi tetap saja ada yang salah paham dengan diri saya.
Usia
Banyak orang mengira usia saya masih di bawah 20-an. Padahal… sudah hampir empat tahun lalu saya ulang tahun ke-20. Apalagi orang yang baru bertemu dengan saya. Banyak yang mengira bahwa saya baru saja lulus SMA. Bahkan ketika saya mengantar adik untuk daftar SMA, saya yang dikira akan mendaftar *nangis di pojokan. Pengalaman paling ngenes dan melukai harga diri adalah ketika saya Kuliah Kerja Nyata a.k.a KKN. Masa, ada nenek-nenek yang mengira saya masih SD, gara-gara sering berkumpul dengan anak bimbingan belajar saya yang nyaris semua masih SD. Sakitnya tuh di sini *nunjuk dada.
Sangat Pintar
Seringkali masuk tiga besar di kelas ketika Madrasah Ibtidaiyah (MI)—setara dengan SD, dan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hanya dengan mencoba test sekali. Membuat saya dianggap pintar. Bukan berarti saya bodoh… hanya saja, kepintaran saya tidak sesuai dengan ekspektasi orang-orang. Saya merasa bersalah pada orang-orang yang menganggap saya demikian kalau saya tidak dapat membuktikannya secara nyata.
Maniak Korea
Meskipun saya sering menonton drama dan membicarakan artis Korea, bukan berarti saya dapat dikaegorikan menjadi maniak Korea. Saya menonton apa saja yang menurut saya menarik. Saya masih menonton film India sampai termehek-mehek, pun mendengar lagu-lagu Didi Kempot yang syahdu hingga tertidur. Dan yang membuktikan saya bukan maniak Korea adalah, saya tidak hafal nama-nama member Seventen, atau Monsta X, atau Block B, atau Ikon. *melipir ^_^
Pendengar yang Baik
Hanya karena saya lulusan Psikologi, bukan berarti saya pendengar yang baik selayaknya Bachelor of Psycology pada umumnya. Teman-teman sekamar saya ketika di pondok, mengeluh karena tiap curhat kepada saya akan berakhir saya curhati. Maafkan saya, teman-teman *sungkem satu-satu.
Idealis
Karena saya ngotot mempertahankan tema skripsi yang mana referensinya agak sulit diperoleh, saya dianggap idealis oleh teman saya. Padahal, saya orang paling fleksibel yang bisa mengubah keputusan pada detik-detik terakhir *dengan catatan alasannya masuk akal. Membujuk saya adalah hal yang mudah. Contohnya, ketika saya ke mall untuk membeli sepatu dengan harga ratusan ribu atas usaha menabung berbulan-bulan. Namun, harus gigit jari dan hanya membawa pulang sepatu seharga tak lebih dari 60 ribu, gara-gara beberapa patah kata teman yang menemani saya. Sedikit menyesal saya mengajak teman yang itu *peace V.



Warmly Regards,
Dattie Maimunah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar