Jumat, 27 Januari 2017

#10DaysKF Day 10 (Last Day)

#10DaysKF

Day 10. Tulislah sebuah hal yang kamu berjanji tidak akan mengulanginya kembali!




Tema hari terakhir ini cukup sulit untuk dipecahkan. Saya bingung hal apa yang seharusnya tidak saya lakukan kembali di masa depan. Bulan berarti semua yang saya lakukan sudah benar, melainkan sebuah janji yang diutarakan sekarang akan menagih kita kelak jika tidak dilaksankan.
Jadi, untuk tema pada hari terakhir ini saya tidak bisa menyebutkan satu janjipun. 😊
Saya akan menjalani hidup sebagaimana mestinya, dan berusaha untuk tetap berusaha dengan diiringi doa.


*Alhamdulillah writing challenge telah saya selesaikan dengan baik, meski belum maksimal 😊

Warmly Regards,
Dattie Maimunah

Kamis, 26 Januari 2017

#10DaysKF Day 9

#10DaysKF

Day 9. Tulislah sebuah surat untuk seseorang!

"Untaian Kata yang Tak Pernah Tersampaikan"


Dear my parents...
Dua sosok yang selalu kukagumi dan idole nomor satuku. Pahlawan tanda jasaku. Dan guru sepanjang masaku.
Seharusnya surat ini tak pernah ada, karena jarak yang tak seberapa. Namun, maklumilah anakmu ini yang terlalu pengecut untuk menyampaikan untaian kata yang tersusun rapi dalam otak.
Mencakup rasa terimakasih kasih yang tak dapat menyaingi segala kebaikan kalian, dan permintaan maaf yang begitu dalam karena belum bisa menjadi orang yang membanggakan.
Sekali lagi, tanpa coretan ini untaian kata hanya akan menggantung di ujung lidah, bahkan tercekat di tenggorokan. Tak mampu terutarakan. Meskipun tidak tersampaikan secara langsung kepada kalian, setidaknya angin telah mendengar segalanya.
Dalam tiap doa yang kupanjatkan, aku berharap Tuhan akan mengasihi kalian sebagai mana kalian mengasihiku. Air mata dan darah yang telah kalian korbankan, akan dibayar setimpal oleh Sang Pemberi Hidup. Kesulitan dan kesedihan berkepanjangan, akan berlalu seperti hujan disapu pelangi. Itu yang dijanjikan Tuhan, bukan?
Tanpa mengurangi rasa hormat dan cinta, aku yang tak mampu membayar semua yang telah kalian lakukan, hanya bisa bertumpu pada harapan kepada Tuhan. Supaya kalian selalu diberikan kelapangan hati dan rasa syukur yang tiada habisnya.
My beloved parents, I love you soo much 💋




Your's
Dattie Maimunah

Rabu, 25 Januari 2017

#10DaysKF Day 8


#10DaysKF


Day 8. Sebutkan 5 fakta yang berlawanan dengan 5 opini orang lain tentang dirimu!


The Real Me and Not

Pendapat orang tentang saya yang sebenarnya tidak berjalan lurus dengan kenyataan. Bukan karena saya sosok yang misterius, tapi tetap saja ada yang salah paham dengan diri saya.
Usia
Banyak orang mengira usia saya masih di bawah 20-an. Padahal… sudah hampir empat tahun lalu saya ulang tahun ke-20. Apalagi orang yang baru bertemu dengan saya. Banyak yang mengira bahwa saya baru saja lulus SMA. Bahkan ketika saya mengantar adik untuk daftar SMA, saya yang dikira akan mendaftar *nangis di pojokan. Pengalaman paling ngenes dan melukai harga diri adalah ketika saya Kuliah Kerja Nyata a.k.a KKN. Masa, ada nenek-nenek yang mengira saya masih SD, gara-gara sering berkumpul dengan anak bimbingan belajar saya yang nyaris semua masih SD. Sakitnya tuh di sini *nunjuk dada.
Sangat Pintar
Seringkali masuk tiga besar di kelas ketika Madrasah Ibtidaiyah (MI)—setara dengan SD, dan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hanya dengan mencoba test sekali. Membuat saya dianggap pintar. Bukan berarti saya bodoh… hanya saja, kepintaran saya tidak sesuai dengan ekspektasi orang-orang. Saya merasa bersalah pada orang-orang yang menganggap saya demikian kalau saya tidak dapat membuktikannya secara nyata.
Maniak Korea
Meskipun saya sering menonton drama dan membicarakan artis Korea, bukan berarti saya dapat dikaegorikan menjadi maniak Korea. Saya menonton apa saja yang menurut saya menarik. Saya masih menonton film India sampai termehek-mehek, pun mendengar lagu-lagu Didi Kempot yang syahdu hingga tertidur. Dan yang membuktikan saya bukan maniak Korea adalah, saya tidak hafal nama-nama member Seventen, atau Monsta X, atau Block B, atau Ikon. *melipir ^_^
Pendengar yang Baik
Hanya karena saya lulusan Psikologi, bukan berarti saya pendengar yang baik selayaknya Bachelor of Psycology pada umumnya. Teman-teman sekamar saya ketika di pondok, mengeluh karena tiap curhat kepada saya akan berakhir saya curhati. Maafkan saya, teman-teman *sungkem satu-satu.
Idealis
Karena saya ngotot mempertahankan tema skripsi yang mana referensinya agak sulit diperoleh, saya dianggap idealis oleh teman saya. Padahal, saya orang paling fleksibel yang bisa mengubah keputusan pada detik-detik terakhir *dengan catatan alasannya masuk akal. Membujuk saya adalah hal yang mudah. Contohnya, ketika saya ke mall untuk membeli sepatu dengan harga ratusan ribu atas usaha menabung berbulan-bulan. Namun, harus gigit jari dan hanya membawa pulang sepatu seharga tak lebih dari 60 ribu, gara-gara beberapa patah kata teman yang menemani saya. Sedikit menyesal saya mengajak teman yang itu *peace V.



Warmly Regards,
Dattie Maimunah

Selasa, 24 Januari 2017

#10DaysKF Day 7


#10DaysKF

Day 7. Tulislah tulisan yang dapat membuatmu merasa kuat!


Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda?

Mungkin.

Tapi...

Kegagalan adalah salah satu pelajaran yang diajarkan takdir untuk mencapai sebuah kesuksesan. Seperti halnya pintu yang dilalui untuk masuk ke dalam sebuah ruangan.
Jika memaksakan diri dengan memotong jalan, maka mental kita belum siap untuk menghadapinya. Layaknya Ujian Nasional yang membutuhkan tryout.
Meski kegagalan terkadang datang begitu banyak, sebanyak itu pula pembelajaran yang didapatkan. Dan, Tuhan tidak akan memberikan kesulitan tanpa kemudahan bersamanya.

Innama'al Usriyusro~

Yahh, setidaknya itu sedikit pemikiran yang mampu membuat saya bertahan hingga detik ini. 😊



Warmly Regards,
Dattie Maimunah

Senin, 23 Januari 2017

#10DaysKF Day 6

#10DaysKF


Day 6. Ceritakan tentang hal di mana kamu pernah membanggakan sesuatu sementara orang lain justru meremehkan!




Membaca tema hari keenam membuat saya kembali sedih. Kejadiannya kurang lebih tahun 2011 silam, ketika saya lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dan berniat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kedua orang tua, guru, teman, bahkan saudara mendukung sepenuh hati. Namun, hanya karena rentetan kata yang diucapkan seseorang tanpa sengaja saya dengar, membuat keyakinanku sedikit goyah.
Seseorang--yang sudah saya maafkan, meski tidak dapat dipungkiri ucapannya sulit saya lupakan--tersebut mengatakan bahwa orang desa tidak ada gunanya sekolah tinggi-tinggi. Apalagi biaya kuliah yang mahal tidak akan mampu ditanggung.
Huft... Saya merasakan seolah dada serta perut saya diremas. Dan, rasa sakitnya lebih besar daripada gagal masuk OSIS ketika kelas sepuluh SMA dulu.
Tapi, ucapan-ucapan menjatuhkan itu tidak lagi berguna sekarang. Meski jalan yang saya lalui begitu sulit dan nyaris membuat saya tumbang, gelar sarjana sudah resmi saya sandang sejak 2016 lalu. 😊




Warmly Regards,
Dattie Maimunah

Minggu, 22 Januari 2017

#10DaysKF Day 5


#10DaysKF


Day 5. Tulis 3 film yang paling berkesan buatmu dan jelaskan kenapa berkesan!


Film yang berkesan adalah film yang saya tonton  bukan atas kemauan sendiri, melainkan karena tugas atau tuntutan. Semua film--yang kebanyakan adalah drama Korea--akan saya lupakan setelah menontonnya. Meskipun ketika menonton membuat saya baper, ikut tersipu-sipu ketika melihat adegan romantis, atau bercucuran air mata akibat adegan penuh drama. Film yang saya sebutkan di bawah nanti, merupakan film yang menurut saya cukup berat untuk otak saya. Bukan hanya perasaan yang dipermainkan, melainkan otak juga diajak untuk ikut bermain.

1. Memento (2000)
Film yang menceritakan tentang seorang pria pengidap anterograde amnesia akibat cedera di kepala, yang mencari kebenaran atas tewasnya sang istri. Namun, pokok cerita film ini belum saya pahami hingga detik ini. Alur cerita yang acak karena dibuat berdasarkan ingatan si tokoh, membingungkan bagi para penontonnya. Termasuk saya yang sudah menontonnya berkali-kali. Tiap ulasan mengenai film ini, menyebutkan bahwa film ini memang sulit dipahami. Sang sutradara secara apik menyelipkan adegan kunci pada potongan-potongan adegan yang dibuat random. Film ini merupakan tugas analisis film dari dosen yang akhirnya saya buat seadanya.

2. Shattered Glass (2003)
Bedah film yang dilaksanakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) kampus saya, membuat saya menonton film bertema jurnalistik yang based on true story ini. Film yang bercerita tentang seorang wartawan dari salah satu majalah terkenal di New York, di mana dia mengarang berita-berita yang ditulisnya tanpa diketahui siapapun. Bahkan dia menjadi terkenal karena berita-berita tersebut.
Saya kagum terhadap si tokoh yang mempunyai ide untuk menipu banyak orang dengan tulisannya yang dianggap kontroversial. Menulis berita dengan fakta-fakta palsu, dan menjadikan berita tersebut seolah-olah benar-benar terjadi. 😔

3. Sucker Punch (2011)
Film action fantasy yang mengangkat tema psikologi. Yaitu lobotomi. Salah satu teknik pengobatan ekstrim untuk pasien gangguan jiwa yang pertama dikenal pada tahun 30-an.
Yang saya ingat tentang film ini adalah ketika pembedah mengatakan bahwa film ini merupakan film berbingkai. Ada cerita dalam cerita. Cerita utama menceritakan si tokoh yang dianggap gila hingga dimasukkanke dalam tempat rehabilitasi mental , dan cerita kedua adalah khayalan si tokoh mengenai dirinya yang berkelana di dunia buatannya sendiri ketika melakukan treatment pengobatan.
Meskipun film ini juga saya tonton karena adanya bedah film di kantor LPM, tidak menutup kekaguman saya atas film yang dibintangi oleh Emily Browning tersebut.




Warmly Regards,
Dattie Maimunah

Sabtu, 21 Januari 2017

#10DaysKF Day 4


#10DaysKF

Day 4. Tanpa menyebutkan nama, coba ceritakan bagaimana pertemuan pertamamu dengan si dia!


Picture By: Google

“Aku, Kamu, dan Kata yang Tak Tersampaikan”

Waktu itu aku masih begitu hijau, menatapmu dengan sebersit rasa kecewa entah karena apa. Kamu yang sudah lebih dulu duduk di bangku kita. Ya, kita. Meski kamu dua tingkat di atasku. Ulangan Tengah Semester (UTS) Pertama di tahun pertamaku berada di Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi saksi pertemuan kita.

Tak mengapa satu minggu yang kita lalui hanya untuk berbagi tempat duduk, tanpa kata tanpa suara.

Namun, mungkin karma untukku. Terbentuk benih-benih rindu kala tak lagi bertemu. Diam-diam aku mulai memperhatikanmu. Meskipun, kamu bersembunyi di antara ratusan siswa yang lain. Seolah aku hanya dapat melihatmu.
Waktu terus berlalu dan hatiku semakin tertambat olehmu, jatuh semakin dalam pada perasaan yang tak dapat kudefinisikan. Bahkan ketika kamu tak lagi berada di atap sekolah yang sama denganku.

Ribuan hari telah kulalui untuk menjadi seonggok raga dengan hati penuh rasa yang tak tersampaikan. Menyesal pun tiada guna. Kamu entah berada di mana, membawa hatiku yang telah terperosok pada sosok yang tak lagi bersisa dalam ingatan.

Warmly Regards,
Dattie Maimunah